Remercier

“Remercier” kata yang mungkin jarang sekali kita dengar, namun sadar atau tidak kita sering mengucapkannya. Kata “remercier” berasal dari Negara yang mempunyai menara sangat tinggi dan menjulang ke awan seakan menantang langit. Salah satu negara Eropa ini mempunyai peninggalan peradaban kuno yang cukup menarik. Salah satu kebudayaan yang kemungkinan besar kita sudah mengenalnya dan sering kita lihat baik di media cetak maupun media elektronik adalah tentang kebiasan sepasang kekasih yang berciuman di tempat publik. Ya, Negara ini adalah Prancis yang memang terkenal akan hal-hal yang berbau romantis. Kebiasaan berciuman tersebut sampai menimbulkan sebuah anggapan bahwa ciuman yang paling menggetarkan hati adalah “French Kiss”. French kiss tidak selalu berarti berciuman di negara Perancis, melainkan sebuah teknik ciuman yang tidak akan saya jelaskan disini. Anda bisa mencari definisinya sendiri melalui Wikipedia ataupun search engine lainnya.
Kembali ke topik, “remercier” diambil dari bahasa Prancis yang artinya ‘terima kasih’. Terima kasih merupakan sebuah ungkapan / pernyatan secara verbal maupun non verbal yang diberikan kepada orang lain atas jasa, pertolongan, ataupun ketersediaan orang lain untuk melakukan sesuatu. Rasa terima kasih bisa dirasakan dari hati seseorang yang paling dalam. Secara alamiah terima kasih yang tulus menciptakankan sebuah jalinan kebersamaan dan kekeluargaan antara orang yang berterima kasih dengan orang yang menerima rasa terima kasih tersebut.

Sedikit berimajinasi, suatu hari anda berangkat ke kampus atau kekantor, tiba-tiba ada seorang yang membawa beberapa berkas / tugas penting di depan anda dengan tergesa-gesa. Beberapa detik setelah orang tersebut berjalan didepan anda, beberapa berkas / tugas milik orang tersebut jatuh didepan anda tanpa disadari pemiliknya.

Apa yang akan anda lakukan?

Ada 2 kemungkinan..
Kemungkinan yang pertama adalah anda akan mengambil beberapa berkas tersebut. Kemudian mengembalikannya kepada sang pemilik seraya menunggu ucapan “terima kasih” yang tulus dari orang tersebut.

Kemungkinan kedua, anda akan mempercepat langkah kaki anda dan memalingkan wajah seolah tidak tahu apa yang baru saja terjadi didepan anda meskipun sebenarnya anda tahu. Cuek, acuh, yah.. itulah ciri khas orang modern di abad 21 ini “ it’s your business, who care”.
Tidak semuanya memang, namun tekanan hidup yang dialami orang modern kian meningkat dibandingkan beberapa abad yang lalu. Obsesi terhadap pendidikan, prestasi, karir, ataupun jabatan yang berlebihan seringkali membuat banyak orang lupa akan lingkungan dimana dia tumbuh. Seolah merasa dirinya tumbuh dengan sendirinya tanpa campur tangan orang lain.

It’s a madness brother!
King Arthur, seorang pemimpin sejati yang mempunyai segudang pengetahuan perang tak akan mampu mengalahkan musuhnya tanpa dukungan orang - orang disekitanya. Bayangkan, seorang yang cerdas seperti Plato sekalipun membutuhkan orang - orang disekitarnya untuk membuktikan setiap ‘theory’ yang lahir dari pemikirannya. Meskipun banyak yang menentang theory tersebut, hal itu justru membuat theory tersebut menjadi lebih kuat ketika terbukti kebenaranya.

Brother.. Apalagi yang kita tunggu, apalagi yang kita harapkan selain sikap menghormati dan saling memandang tinggi satu sama lainya. Ucapkan “terima kasih” terhadap setiap orang yang ada disekeliling kita. Setiap orang yang mencoba membuka hati untuk kita, setiap orang yang mencoba menghantarkan kita menuju pribadi yang lebih baik. Apapun itu, siapapun mereka, dan dimanapun mereka. Di lingkungan kerja, kampus, maupun organisasi. Ucapkan terima kasih terhadap hal kecil yang sering anda anggap remeh. Ucapkan terima kasih kepada tukang sapu yang ada disekitar anda, ucapkan terima kasih kepada Satpam, Penjual makanan, pengurus TU, dosen, bos, teman, keluarga, sahabat, senior, kolega, patner, dan setiap orang yang baru anda kenal, ataupun setiap orang yang baru anda temui di jalan.

Katakan pada mereka bahwa anda senang bisa mengenal mereka, dan anda bahagia bisa menjadi bagian dari hidup mereka.. Karena hal itu akan sangat MEMBAHAGIAKAN mereka, dan tanpa rasa segan mereka akan memberikan kebahagian mereka yang mungkin tidak kita miliki, menjadi bisa kita miliki tanpa kita memintanya saat kita membutuhkannya.

Setiap anda memulai pagi anda,sapalah setiap orang yang ada di sekeliling kita. Ucapkan terima kasih dengan tulus ketika mereka membantu kita, sekecil apapun bantuan tersebut. Sekalipun dia hanya seorang tukang sapu yang membersihkan ruang kelas atau kantor anda. Ketika hal ini menjadi kebiasaan anda, anda akan merasakan betapa hangatnya kehidupan sosial anda.

Jadikan article ini sebagai sebuah sentuhan kecil di hati anda untuk merenung sejenak, mengenang kembali beberapa orang yang telah membantu kita dan tanpa sadar kita belum berterima kasih kepadanya.

Dari sinilah saya ingin mengucapkan terima kasih kepada “senior & alumni” Menwa 939, yang selama ini tulus membantu kami dengan bimbingan serta nasehat bijak yang benar – benar berharga buat kami.

Tanpa kalian kami adalah kecoa kecil tak berdaya, sekali lagi kami ucapkan ‘ Terima kasih ’


Mantan Kecoa
Staff satuan 939

Komentar :

ada 0 komentar ke “Remercier”

Posting Komentar

Bagi Anggota Silakan Log in disini

Google Akun
Email:
Sandi:
Anda lupa sandi?
 

© 2009 Fresh Template. Powered by Blogger.

menwa by komandan 939