Pelantikan Danmen Mahadipa

Seharusnya article ini sudah terbit lebih dari sebulan yang lalu, tetapi tidak masalah saya terbitkan agak terlambat. Ini hanya sekedar info saja bagi teman - teman yang mungkin belum tahu. Sesuai judul diatas, ada sedikit berita tentang pengukuhan dan pelantikan Danmen (baca : komandan resimen) Mahadipa.

Awal desember lalu, hari senin 7 Desember 2009 saya beserta komandan Satuan 939 ditemani Pembantu Rektor III bpk. Sudar M.pd berkunjung ke Universitas Negeri Semarang untuk mengikuti acara pelantikan Danmen Mahadipa.


Kami bergegas dari kampus UMP pukul 05.30 pagi menggunakan mobil inventaris kampus. Saat itu kami merasa senang bisa menghadiri salah satu event terbesar dalam sejarah Menwa. Disamping perasaan senang, kami memendam rasa ingin tahu yang sangat besar, kami belum belum tahu sama sekali calon Danmen yang akan dilantik kala itu.


Setelah setengah perjalanan kami tidak lupa mampir ke salah satu warung makan padang untuk sejenak mengisi perut kami dengan sedikit karbohirat, kemudian kami melanjutkan perjalanan kami. Beberapa jam kemudian akhirnya kami sampai dikawasan kampus Unnes. Sesampainya disana kami di sambut hangat teman - teman menwa Unnes yang mengenakan pakaian provost.

Setelah itu langsung saja kami menuju gedung dekana FBS Unnes tempat pelantikan akan diselenggarakan. Disitu kami bertemu anggota menwa dari berbagai satuan, beberapa dari Semarang, dari Solo, Purwokerto, dan Satuan Mahadipa lainnya

Rasa penasaran kami pada saat itu sangat besar, siapakah calon Danmen Mahadipa?

Beberapa saat kemudian kami melihat disitu nampak Ndan Edi Waluyo sedang bercakap - cakap dengan salah satu menwa Unnes. Disini rasa penasaran kami mulai terkuak, kami melihat Ndan Edi W. satu - satunya calon yang mungkin akan di lantik. Dan akhirnya semuanya terjawab ketika upacara Pelantikan dan Pengukuhan Danmen Mahadipa dilaksanakan, Ndan waluyo tampil kedepan dan segera dilantik Gubernur Jawa tengah Bpk. Bibit W. yang pada saat itu turut menghadiri acara tersebut. Upacara berlangsung sekitar satu jam, setelah upacara selesai Komandan Menwa Mahadipa Bpk. Edi Waluyo mengajak rekan - rekan menwa untuk sejenak berdiskusi tentang berbagai masalah yang mungkin dihadapi setiap satuan mahadipa.

Adapun pesan dari bapak Gubernur Jateng seperti yg dilansir di berita (jatengprov.go.id) sbb.

"Resimen Mahasiswa harus dapat sebagai figur yang dapat dicontoh serta menjadi pelopor dalam menumbuhkan jiwa patriotisme, nasioalisme serta kepemimpinan intelektual yang mengedepankan akal budi dan ketulusan jiwa, bukan sikap arogan yang ditakuti Mahasiswa maupun masyarakat, karena apabila itu yang ditampilkan, justru tidak akan mendapatkan simpati dan dukungan dari para Mahasiswa maupun masyarakat"

Menurut Gubernur, dalam praktik bela negara, peran Resimen Mahasiswa harus mampu menjadi contoh yang baik, sebagai sosok calon pemimpin yang memiliki visi dalam mewujudkan tata kehidupan kampus yang nyaman, tertib dan damai serta diharapkan mampu menumbuhkan aktivitas pengabdian para Mahasiswa menjadi lebih dinamis, kreatif, inovatif, dalam suasana kehidupan kampus yang tetap nyaman, tenteram dan damai. “Keberadaan Resimen Mahasiswa jangan justru menjadi arogan dan membuat suasana angker atau eksklusif” ujarnya.


Satu hal yang perlu dipahami lanjutnya, bahwa bela negara oleh kalangan sipil dalam pembangunan, bukan bela negara dengan cara mengangkat senjata untuk memerangi musuh, tetapi bagaimana cara mengisi kemerdekaan dengan kegiatan pembangunan. Untuk Menwa karena masih mengikuti pendidikan sebagai Mahasiswa, maka bela negara yang dilakukan secara riil adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi. Disinilah peran Resimen Mahasiswa sebagai figur yang telah terlatih dan dibekali ilmu bela negara dan kepemimpinan, harus mampu menjadi pendorong dan fasilitator bagi para Mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat.


Untuk itu tambahnya, pola pikir dan pola tindak para Mahasiswa dalam menyikapi suatu kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya yang sedang berkembang, jangan terjebak pada model unjuk rasa atau demonstrasi tanpa konsep yang jelas, karena hal semacam itu bukan menjadi karakter demokrasi kita yang berlandaskan Pancasila.

Gubernur minta, Resimen Mahasiswa “MAHADIPA” dan para Mahasiswa di Jawa Tengah ini, sebagai pribadi yang unggul, profesional, sopan santun dan lembah manah, dapat tumbuh dan semakin kuat jiwa nasionalismenya dengan didasari sikap kepemimpinan yang handal.

Begitu besar antusias & perhatian Gubernur Jateng terhadap kelangsungan menwa di Indonesia.
Dan sebelum saya menutup article ini, saya beserta staff dan anggota Menwa satuan 939 mengucapkan "Selamat" kepada Danmen terpilih Bpk. Edi Waluyo.

Kami titipkan segenap doa, perjuangan, dan rasa sayang kami terhadap Menwa dipundak Komandan Menwa Mahadipa.

Widya Castrena Dharma Siddha
Staff Satuan 939

Komentar :

ada 0 komentar ke “Pelantikan Danmen Mahadipa”

Posting Komentar

Bagi Anggota Silakan Log in disini

Google Akun
Email:
Sandi:
Anda lupa sandi?
 

© 2009 Fresh Template. Powered by Blogger.

menwa by komandan 939